Kesalahan Desain UI/UX yang Harus Dihindari Startup untuk Kesuksesan Jangka Panjang
Kesalahan Desain UI/UX yang Harus Dihindari Startup untuk Kesuksesan Jangka Panjang
Di era pasar digital yang sangat kompetitif ini, kesan pertama lebih penting daripada yang dapat Anda bayangkan, dan bagi perusahaan rintisan, pengalaman pengguna dapat menentukan keberhasilan jangka panjang. Menurut sebuah studi oleh Forrester, antarmuka pengguna yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan rasio konversi hingga 200%, dan peningkatan desain UI/UX dapat menghasilkan rasio konversi sebesar 400%.
Dengan taruhan yang tinggi, perusahaan rintisan harus memperhatikan desain UI/UX sejak awal. Namun, banyak bisnis baru terjebak dalam kesalahan umum yang dapat menghambat pertumbuhan mereka. Mari kita lihat kesalahan desain UI/UX teratas yang harus dihindari oleh perusahaan rintisan untuk memastikan keberhasilan jangka panjang.
- Mengabaikan Optimasi Desain UI/UX di Ponsel
Dengan lebih dari 58% dari semua lalu lintas situs web berasal dari perangkat seluler, sebagaimana dilaporkan oleh laporan Statista tahun 2024, mengabaikan pengoptimalan seluler bukan lagi pilihan. Banyak perusahaan rintisan yang hanya berfokus pada versi desktop, yang menyebabkan pengalaman pengguna seluler yang buruk. Hal ini dapat membuat pengguna frustrasi dan menjauh, yang memengaruhi konversi dan peringkat SEO.
Yang Harus Dilakukan – Gunakan pendekatan desain responsif yang dapat beradaptasi dengan lancar pada berbagai perangkat. Konsultasikan dengan perusahaan desain UI/UX profesional untuk memastikan situs web Anda berfungsi secara efisien baik di perangkat seluler maupun desktop.
- Membebani Pengguna dengan Terlalu Banyak Fitur Desain UI/UX
Perusahaan rintisan sering kali mencoba menonjol dengan menjejalkan terlalu banyak fitur ke dalam aplikasi atau situs web mereka. Meskipun tergoda untuk menawarkan semuanya di awal, hal ini dapat membuat pengguna kewalahan dan menimbulkan kebingungan, yang berujung pada rasio pentalan yang lebih tinggi. Sebuah studi Forbes menunjukkan bahwa 61% pengguna akan meninggalkan situs jika mereka tidak menemukan apa yang mereka cari dalam waktu sekitar lima detik.
Yang Harus Dilakukan – Fokus pada penyediaan fitur-fitur penting yang mengatasi masalah yang dihadapi pengguna. Agensi desain UI/UX dapat membantu Anda memprioritaskan fitur-fitur dan mempertahankan desain yang bersih dan ramah pengguna.
- Mengabaikan Aksesibilitas
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia hidup dengan beberapa bentuk disabilitas. Mengabaikan aksesibilitas dalam desain Anda tidak hanya membatasi audiens Anda, tetapi juga dapat menyebabkan gugatan hukum. Banyak perusahaan rintisan yang tidak menerapkan desain inklusif, yang mengakibatkan hilangnya pendapatan dan hubungan masyarakat yang buruk.
Yang Harus Dilakukan – Pastikan produk Anda memenuhi standar aksesibilitas, seperti Web Content Accessibility Guidelines (WCAG). Sertakan pembaca layar, teks alt untuk gambar, dan opsi navigasi sederhana. Bekerja sama dengan perusahaan pengembangan UI/UX dapat membantu Anda menerapkan fitur-fitur ini tanpa mengorbankan estetika.
- Bahasa Desain UI/UX Tidak Konsisten
Bahasa desain yang konsisten sangat penting untuk identitas merek dan pengalaman pengguna. Tipografi, warna, atau tata letak yang tidak konsisten dapat membingungkan pengguna dan mengurangi daya ingat merek. Faktanya, 94% kesan pertama berkaitan dengan desain, dan UI yang konsisten meningkatkan kepercayaan menurut sebuah artikel oleh Float Design.
Yang Harus Dilakukan – Buat sistem desain yang mencakup skema warna, font, ikon, dan pustaka komponen. Penyedia layanan pengembangan UI/UX dapat membantu menyiapkan panduan gaya yang dapat diikuti oleh tim desain dan pengembangan Anda.
- Mengabaikan Umpan Balik dan Pengujian Pengguna
Banyak perusahaan rintisan yang melewatkan tahap pengujian karena keterbatasan anggaran, yang dapat menjadi kesalahan yang merugikan. Sebuah studi oleh IBM menunjukkan bahwa memperbaiki cacat desain setelah pengembangan menghabiskan biaya 100 kali lebih besar daripada mengatasinya selama tahap desain.
Yang Harus Dilakukan – Lakukan pengujian pengguna secara berkala untuk mengumpulkan umpan balik dan meningkatkan produk Anda. Prototipe dan wireframe harus diuji dengan pengguna sungguhan untuk menghindari masalah kegunaan yang serius pasca peluncuran. Perusahaan pengembangan UI/UX dapat memandu Anda melalui proses desain berulang, sehingga meminimalkan risiko.
- Proses Orientasi yang Dirancang dengan Buruk
Orientasi pengguna memegang peranan penting dalam perjalanan pengguna, dan proses orientasi yang dirancang dengan buruk dapat meningkatkan tingkat churn. Sebuah penelitian oleh Upland menunjukkan bahwa pengalaman orientasi yang buruk dapat menyebabkan 25% pengguna meninggalkan aplikasi.
Yang Harus Dilakukan – Sederhanakan proses orientasi Anda dengan memperkenalkan fitur secara bertahap dan menyediakan tutorial yang mudah diikuti bagi pengguna. Ubah pengalaman orientasi menjadi permainan agar menarik dan menyenangkan bagi pengguna baru.
- Tidak Mendesain untuk Skalabilitas
Seiring pertumbuhan perusahaan rintisan Anda, basis pengguna dan kebutuhan mereka pun akan tumbuh. Jika desain Anda tidak sesuai skala, Anda akan menghadapi masalah seiring perkembangan produk. Perusahaan rintisan sering kali mengabaikan hal ini, yang dapat menyebabkan desain ulang yang mahal di kemudian hari.
Yang Harus Dilakukan – Pastikan sistem desain Anda dapat diskalakan, dan bangun UI fleksibel yang dapat menangani peningkatan lalu lintas dan fitur baru. Bermitra dengan perusahaan pengembangan UI/UX yang berpengalaman dapat membuat desain Anda tahan lama.